Jakarta Berpotensi Banjir Rob, LPBINU Imbau Masyarakat Lakukan Antisipasi


JAKARTA, (NU Online) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memetakan 9 wilayah di pesisir Jakarta berpotensi banjir pesisir atau banjir rob dari tanggal 19 sampai 23 Februari 2024. Sembilan wilayah pesisir Jakarta yang berpotensi banjir rob yaitu Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Marunda, Cilincing, Kalibaru (Jakarta Utara) dan Kamal (Jakarta Barat). 

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau masyarakat agar selalu memantau perkembangan kondisi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sebab pesisir utara Jakarta berpotensi dilanda banjir rob.

"Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi peningkatan ketinggian pasang maksimum air laut yang berpotensi menyebabkan terjadinya banjir Rob," ujar Wakil Ketua LPBI PBNU H Maskut Candranegara kepada NU Online, Senin (19/2/2024).

Maskut pun menyarankan untuk dilakukan mitigasi dengan cara menyiapkan personel dari berbagai instansi terkait seperti Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, lalu juga peralatan yang dibutuhkan seperti pompa mobile dan stasioner untuk difungsikan menyedot air rob. 

"Serta menggandeng BPBD DKI Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) serta instansi terkait lain untuk penanganan bencana," imbuhnya.

Ia mengungkapkan bahwa masyarakat dapat memantau informasi peringatan dini gelombang pasang pada situsweb resmi milik pemerintah di bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.

"Apabila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi call center Jakarta Siaga 112," imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa  banjir rob terjadi karena dipengaruhi bulan yang memasuki fase purnama.

"Akibat adanya fenomena fase Bulan Purnama yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta," ujar Maskut

Menurutnya, kondisi rob tersebut disebabkan bulan memasuki fase purnama yang dapat mempengaruhi pasang maksimum air laut. Sehingga air laut berpotensi meluap hingga ke daratan pesisir utara Jakarta. 

"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 4 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan 4 - 20 knot," jelasnya. 

Kemudian juga disebabkan kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia Barat Aceh, Laut Natuna Utara, dan Laut Sulawesi bagian timur. 

"Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m)," pungkasnya. 

Dikutip dari situs internet NU Online


Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel