Ratusan Wartawan Demo Pangkalan TNI AU Iswahjudi

Penulis : Runik Sri Astuti | Rabu, 17 Oktober 2012 | 12:59 WIB
Dibaca: 1354

KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI Ratusan wartawan di Madiun, Ponorogo, Magetan, dan Ngawi, Rabu (17/10/2012) berunjuk rasa di Pangkalan TNI AU Iswahjudi Madiun. Mereka menyampaikan keprihatinan atas kekerasan terhadap wartawan di Riau.
MADIUN, KOMPAS.com — Ratusan wartawan dari berbagai media massa cetak dan elektronik di wilayah Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi, dan Ponorogo berunjuk rasa di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Rabu (17/10/2012).
Unjuk rasa ini merupakan aksi keprihatinan terhadap kekerasan yang menimpa rekan wartawan di Riau dalam peliputan jatuhnya pesawat Hawk di permukiman penduduk, Selasa kemarin.
Unjuk rasa diawali dengan aksi jalan kaki dari titik kumpul menuju ke pintu gerbang timur Lanud Iswahjudi. "TNI AU harus meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulang tindakan anarkistis terhadap wartawan. TNI tidak kebal hukum sehingga harus menghormati Undang-Undang Pers yang menjadi payung hukum kinerja wartawan," ujar Noer Salam, salah satu orator.
Tidak hanya berorasi dan memajang poster, unjuk rasa juga dilakukan dengan meletakkan kartu pers dan alat kerja wartawan, seperti kamera, sebagai simbol matinya kreativitas.
Kepala Penerangan dan Kepustakaan Lanud Iswahjudi Mayor Sus Sutrisno yang menemui pengunjuk rasa mengatakan, apa yang terjadi di Riau bukan atas nama kesatuan TNI AU, tetapi merupakan ulah oknum.
"Kami meminta maaf. Kita bangsa taat hukum sehingga gunakan jalur hukum supaya tidak terjadi hal di luar hukum. Hal ini kami upayakan tidak terjadi di sini. Kami menyadari peran wartawan. Apa yang disampaikan teman-teman saat ini akan diteruskan ke pimpinan. Kita tetap bisa berjalan bersama untuk mengembangkan negara ini," katanya.
 
Editor :
Marcus Suprihadi
Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel